Abatwa
Mitologi Afrika
Abatwa adalah simbol perdamaian dan ketentraman bagi orang Afrika. Ukurannya lebih kecil dibandingkan manusia dewasa. Hidup di daerah Afrika Selatan. Sangat pemalu, dan hanya mau menampakkan diri pada anak-anak balita, penyihir, dan perempuan hamil. Seorang perempuan hamil yang melihat Abatwa perempuan, bisa memastikan bahwa kelak akan melahirkan anak laki-laki. Begitu pula sebaliknya, jika ia melihat Abatwa laki-laki, maka kelak akan mendapatkan bayi perempuan.
Adaro
Mitologi Melanesia
Makhluk ini bertubuh separuh manusia separuh ikan. Bagian atas berbentuk manusia, sedangkan bagian bawahnya menyerupai ikan. Mereka hidup di matahari dan melakukan perjalanan ke bumi saat terjadi pelangi. Sesampai di bumi dia berkeliling melalui pipa-pipa air. Makhluk ini berasal dari legenda Melanesia. Dalam banyak kisah ia sering dihubungkan dengan Mermaid. Tapi tidak seperti putri duyung yang baik, ia sangat berbahaya bagi manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Æsir
Mitologi Norwegia
Bentuk tunggalnya disebut As; yang berkelamin wanita tunggal disebut Asyinja, dan wanita-jamak Asynjur. Dalam tradisi Anglo Saxon dikenal dengan nama Os, dari asal kata Proto Jerman Ansuz. Aesir adalah Dewa-dewi utama di antara ras Dewa-dewi dalam phanteon mitologi Norwegia. Dewa-dewi utama tersebut antara lain: Odin, Frigg, Baldr, Thor, dan Tyr.
Dewa-dewi ini adalah makhluk yang hidup abadi, punya kemahakuasaan. Wujudnya seperti manusia namun bukan manusia. Beberapa di antaranya berasal dari keturunan raksasa (Jotun). Mereka adalah suatu ras dari makhluk yang lebih berkuasa dari umat manusia. Mereka kebal terhadap penyakit dan tidak terkena dampak usia tua, karena memakan apel dari Idun (Dewi keremajaan, kemudaan, kesuburan, dan kematian). Mereka bisa terbunuh dalam pertempuran, namun bisa juga hidup abadi sampai Ragnarok tiba. Kisah-kisah mengenai mereka tertulis di dalam kitab-kitab yang disebut Edda.
Penyembahan kepada para Dewa-dewi tidak begitu penting dan jarang muncul dalam mitologi. Namun Dewa Odin dan Thor sangat penting dan terkenal, baik dalam mitologi maupun pemujaan.
Dalam mitologi Norwegia dikenal adanya golongan Aesir dan Vanir. Golongan Aesir adalah Dewa-dewi utama, seperti yang dipaparkan di atas. Golongan Dewa-dewi yang kedua disebut Vanir, yang juga muncul dalam kisah-kisah Norwegia kuno. Mereka adalah: Dewa Njord dan anak-anaknya, Freyr dan Freyja, yang merupakan Dewa-dewi utama kaum Vanir yang bergabung bersama Aesir sebagai sandera ketika kaum Aesir dan Vanir berperang.
Kaum Vanir cenderung sebagai Dewa-dewi yang mengatur masalah kesuburan dan sesuatu yang berkaitan dengan alam, sedangkan Aesir cenderung sebagai Dewa-dewi yang memiliki kekuatan dan menguasai peperangan.
Vanir dan Aesir berinteraksi seperti dua kaum berbeda antara yang tua dan yang muda, seperti dalam mitologi Yunani, antara para Titan dan para Dewa di Olympus. Selayaknya manusia, Vanir dan Aesir juga pernah bertarung dengan sesama, membuat perjamuan, dan pernah saling menukar sandera (contohnya seperti Freyr dan Freyja). Tema seperti itu sering muncul dalam mitologi rumpun Indo-Eropa, yakni konflik antara para Dewa langit yang sangat berkuasa dalam peraturan, melawan para Dewa bumi yang biasa mengatur kesuburan di muka bumi.
Beberapa Dewa dan Dewi dari Norwegia (Aesir dan Vanir)
- Baldr (Dewa orang yang tak berdosa dan Dewa keindahan)
- Bragi (Sang penyanyi dan penyair)
- Forseti (Dewa keadilan)
- Freyja (Dewi kasih sayang dan seksualitas)
- Freyr (Dewa kasih sayang dan kesuburan)
- Frigg (Pemimpin para Dewi)
- Heimdall (Sang pengawas dan penjaga)
- Hodhr (Dewa buta, penguasa kegelapan dan musim dingin)
- Hoenir (Dewa yang tak bisa mengambil keputusan)
- Idun (Dewi keremajaan, kemudaan, kesuburan, dan kematian)
- Loki (si penipu, si pengacau, saudara angkat Dewa Odin)
- Njord (Dewa pelayaran)
- Odin (Pemimpin para Dewa, penguasa kebijaksanaan dan peperangan)
- Thor (Dewa petir dan pertempuran)
- Tyr (Dewa perang dan keberanian)
- Ull (si pemburu, pemanah)
- Vé (saudara Odin, yang menganugerahi manusia kemampuan bicara)
- Vidar (Dewa kesunyian, Dewa pembalasan dendam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar